Metode Pengumpulan Data
Pada bahasan
sebelumnya telah dibahas tahapan-tahapan dalam menulis karya tulis ilmiah.
Sekarang mari kita bahas metode apa saja yang dapat digunakan dalam pengumpulan
data.
Dalam penulisan karya
ilmiah, pengumpulan data merupakan salah satu hal yang harus dilakukan guna
mencapai tujuan penulisan. Ada 3 metode pengumpulan data, yakni :
1. Wawancara
·
Merupakan sebuah pertukaran informasi antara pewawancara
dengan yang diwawancarai.
·
Perlu ada perencanaan dan tujuan khusus.
·
Terdiri dari pertanyaan dan menjawab pertanyaan.
·
Tujuannya mendapatkan informasi dari narasumber/informan
untuk keperluan proses pengambilan maupun evaluasi kebijakan publik.
·
Metode yang paling efektif.
·
Ada 2 tipe pertanyaan dalam wawancara :
o Open-Ended(Terbuka)
§
Pertanyaan ini netral dan tidak dibatasi.
§
Pewawancara mengijinkan secara bebas orang yang
diwawancarai dalam menjawab pertanyaan, dan pewawancara menganjurkan narasumber
memberikan informasi yang tidak diketahui sebelumnya kepada pewawancara.
o Closed-Ended(Tertutup)
§
Pewawancara lebih mudah mengontrol narasumber, karena apa
yang akan ditanyakan sudah pasti dan menghindari narasumber menjawab bebas.
·
Kerlinger (dalam Hasan 2000) menyebutkan 3 hal yang
menjadi kekuatan metode wawancara :
a.
Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan.
Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan memberikan
penjelasan.
b.
Fleksibel, pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu.
c.
Menjadi stu-satunya hal yang dapat dilakukan disaat tehnik lain sudah tidak
dapat dilakukan.
·
Menurut Yin (2003) disamping kekuatan, metode wawancara
juga memiliki kelemahan, yaitu :
a.
Retan terhadap bias yang ditimbulkan oleh kontruksi pertanyaan yang
penyusunanya kurang baik.
b.
Retan terhadap terhadap bias yang ditimbulkan oleh respon yang kurang sesuai.
c. Probling yang kurang baik menyebabkan hasil
penelitian menjadi kurang akurat.
d.
Ada kemungkinan subjek hanya memberikan jawaban yang ingin didengar olehinterviewer.
'
title=More... v:shapes="_x0000_i1025">
2. Observasi
·
Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah
pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak
dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.
·
Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) tujuan observasi
adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di
lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
·
Menurut Patton (dalam Poerwandari 1998) salah satu hal
yang penting, namun sering dilupakan dalam observasi adalah mengamati hal yang
tidak terjadi. Dengan demikian Patton menyatakan bahwa hasil observasi menjadi
data penting karena :
a.
Peneliti akan mendapatkan pemahaman lebih baik tentang konteks dalam hal yang
diteliti akan atau terjadi.
b.
Observasi memungkinkan peneliti untuk bersikap terbuka, berorientasi pada
penemuan dari pada pembuktiaan dan mempertahankan pilihan untuk mendekati
masalah secara induktif.
c.
Observasi memungkinkan peneliti melihat hal-hal yang oleh subjek penelitian
sendiri kurang disadari.
d.
Observasi memungkinkan peneliti memperoleh data tentang hal-hal yang karena
berbagai sebab tidak diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam
wawancara.
e.
Observasi memungkinkan peneliti merefleksikan dan bersikap introspektif
terhadap penelitian yang dilakukan. Impresi dan perasan pengamatan akan menjadi
bagian dari data yang pada giliranya dapat dimanfaatkan untuk memahami fenomena
yang diteliti.
3. Kuisioner
·
Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang akan digunakan
oleh periset untuk memperoleh data dari sumbernya secara langsung melalui
proses komunikasi atau dengan mengajukan pertanyaan.
·
Macam-macam bentuk kuisioner :
o Kuisioner Terstruktur
Terbuka
§
Tingkat struktur dalam kuesioner adalah tingkat
standarisasi yang diterapkan pada suatu kuesioner. Pada kuesioner terstruktur
yang terbuka dimana pertanyaanpertanyaan diajukan dengan susunan kata-kata dan
urutan yang sama kepada semua responden ketika mengumpulkan data.
o Kuisioner Tak Terstruktur
Terbuka
§
Kuesioner tak terstruktur yang terbuka dimana tujuan studi
adalah jelas tetapi respon atau jawaban atas pertanyaan yang diajukan bersifat
terbuka.
o Kuisioner Tak Terstruktur
Tersamar
§
Kuesioner tidak terstruktur yang tersamar berlandaskan
pada riset motivasi. Para periset telah mencoba untuk mengatasi keengganan
responden untuk membahas perasaan mereka dengan cara mengembangkan
teknik-teknik yang terlepas dari masalah kepedulian dan keinginan untuk membuka
diri. Teknik tersebut dikenal dengan metode proyektif. Kekuatan utama dari
metode proyektif adalah untuk menutupi tujuan utama riset dengan menggunakan
stimulus yang disamarkan.
§
Metode proyektif merupakan cara yang digunakan untuk menggambarkan
kuesioner yang mengandung stimulus yang memaksa para subjek untuk menggunakan
emosi, kebutuhan, motivasi, sikap, dan nilai-nilai yang dimilikinya sendiri
dalam memberikan suatu jawaban atau respon.
§
Stimulus yang paling sering digunakan adalah asosiasi
kata, kelengkapan kalimat, dan bercerita atau penuturan cerita.
o Kuisioner Terstruktur
Tersamar
§
Kuesioner terstruktur yang tersamar merupakan teknik yang
paling jarang digunakan dalam riset pemasaran. Kuesioner ini dikembangkan
sebagai cara untuk menggabungkan keunggulan dari penyamaran dalam mengungkapkan
motif dan sikap dibawah sadar dengan keunggulan struktur pengkodean serta
tabulasi jawaban.
·
Langkah-langkah merancang sebuah kuisioner :
1. Tetapkan informasi
yang ingin diketahui.
2. Tentukan jenis kusioner dan metode administrasinya.
3. Tentukan isi dari masing-masing pertanyaan.
4. Tentukan banyak respon atas setiap pertanyaan.
5. Tentukan kata-kata yang digunakan untuk setiap pertanyaan.
6. Tentukan urutan pertanyaan.
7. Tentukan karakteristik fisik kuisioner.
8. Uji kembali langkah 1 sampai 7 dan lakukan perubahan jika perlu.
9. Lakukan uji awal atas kuisioner dan lakukan perubahan jika perlu.
2. Tentukan jenis kusioner dan metode administrasinya.
3. Tentukan isi dari masing-masing pertanyaan.
4. Tentukan banyak respon atas setiap pertanyaan.
5. Tentukan kata-kata yang digunakan untuk setiap pertanyaan.
6. Tentukan urutan pertanyaan.
7. Tentukan karakteristik fisik kuisioner.
8. Uji kembali langkah 1 sampai 7 dan lakukan perubahan jika perlu.
9. Lakukan uji awal atas kuisioner dan lakukan perubahan jika perlu.
Referensi :
·
achsan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/4487/BAB+III.doc
·
hendri.staff.gunadarma.ac.id/…/MERANCANG+KUESIONER.pdf
PENGERTIAN
VARIABEL
Variabel
adalah suatu besaran yang dapat diubah atau berubah sehingga mempengaruhi
peristiwa atau hasil penelitian. Dengan menggunakan variabel, kita akan
mmeperoleh lebih mudah memahami permasalahan. Hal ini dikarenakan kita
seolah-olah seudah mendapatkan jawabannya. Biasanya bentuk soal yang
menggunakan teknik ini adalah soal counting (menghitung) atau menentuakan suatu
bilangan. Dalam penelitian sains, variable adalah bagian penting yang tidak
bisa dihilangkan.
Berikut
ini adalah pengertian dan definisi variabel:
#
SUTRISNO HADI
Variabel
adalah objek penelitian yang bervariasi, misalnya jenis kelamin karena jenis
kelamin mempunyai variasi laki-laki dan perempuan
# FREDDY
RANGKUTI
Variabel
adalah konsep yang emmpunyai variasi nilai, maka nilai variabel dapat dibedakan
menjadi empat tingkatan skala, yaitu: nominal, ordinal, internal, dan rasio
# ANONIM
Variabel
adalah pengenal yang digunakan untuk menyimpan suatu nilia sementara pada
memori
# TIA
MUTIARA
Variabel
adala sesuatu yang menjadi pusat atau fokus perhatian, yang memberikan pengaruh
dan memiliki nilai sehingga dapat berubah. Variabel dapat disebut juga peubah.
Variabel merupakan objek penelitian yang dapat menentukan hasil penelitian
# BAGJA
WALUYA
Variabel
merupakan konsep yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap penelitian.
Variabel didefinisikan sebagai gejala yang bervariasi
#
SUGIARTO
Variabel
adalah karakter yang akan diobservasi dari unit amatan yang merupakan suatu
atribut dari sekelompok objek dengan ciri adanya variasi antara satu objek
dengan objek yang lain dalam kelompok tertentu
# ROBBINS
PEARSON
Variabel
adalah semua karakteristik umum yang dapat diukur dan dapat berubah dalam
keluasan, intensitas, atau keduanya.
# EDDY
SOERYANTO SOEGOTO
Variabel
merupakan objek penting dalam riset pemasaran karena tanpa kehadiran variabel
maka riset tidak dapat terlaksana.
# ANONIM
Variable
merupakan sarana untuk memperoleh pemahaman tergadap masalah yang sedang
diteliti secara benar. Dengan emnggunakan variable-variable tertentu, peneliti
menguji benar atau tidaknya asumsi dan rumusan masalah yang sebelumnya sudah
dibuat
Macam-macam variabel yaitu
1.
variabel
independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya.
2.
variabel
dependen merupakan variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel independen
3.
variabel
moderator merupakan variabel yang mempengaruhi variabel independen dan dependen
4.
variabel
intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara
variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan
tidak dapat diamati dan diukur.
5.
Variabel
kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan
variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang
tidak diteliti.
Paradigma penelitian adalah pola pikir
yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan
jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori
yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan
teknik analisis statistik yang akan digunakan. Bentuk-bentuk paradigma
penelitian yaitu
1.
Paradigma
sederhana terdiri atas satu variabel independen dan dependen
2.
Paradigma
sederhana berurutan terdiri dari lebih dari dua variabel, tetapi hubungannya
masih sederhana
3.
Paradigma
ganda dengan dua variabel independen yang terdiri dari dua variabel independen
dan satu dependen.
4.
Paradigma
ganda dengan tiga variabel independen
5.
Paradigma
ganda dengan dua variabel dependen
6.
Paradigma
ganda dengan dua variabel independen dan dua dependen
7.
Paradigma
jalur
Untuk menemukan masalah dapat dilakukan
dengan cara melakukan analisis masalah, yaitu dengan bantuan menyusun ke dalam
pohon masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar